Tanya ustadz!

Sampaikan pertanyaanmu

Klik disini!
Isnawati hidayah meraih penghargaan top agri food pioneer

Pengurus PCINU Belanda, Isnawati Hidayah Mendapatkan Top Agri Food Prize

Waktu baca: 2 menit

Salah seorang pengurus PCINU Belanda, Isnawati Hidayahberhasil meraih pengakuaninternasional di bidang ketahanan pangan. Namanya tercantum dalam daftar perdana Top Agri-food Pioneers (TAP) 2024 yang dirilis oleh World Food Prize Foundation

Penghargaan ini diberikan kepada inovator yang telah berkontribusi dalam bidang pangandan pertanian. Terdapat total 38 pionir bidang ketahanan pangan dari 20 negara yang masukdalam daftar penghargaan TAP tahun ini. Isnawati terpilih berkat dedikasinya dalam risetketahanan pangan dan nutrisi, sekaligus sebagai inspirasi bagi pemuda di Indonesia. 

Dengan semakin besarnya tantangan yang dihadapi sistem pangan dunia, para inovatormemainkan peran penting untuk menjamin ketahanan pangan, keberlanjutan, dan kesejahteraan masyarakat. Kami sangat senang dapat merekognisi 38 pelopor luar biasa inidan kontribusi yang mereka lakukan,” kata Terry Branstad, Presiden World Food Prize Foundation, yang menegaskan pentingnya peran Isnawati dan penerima TAP lainnya dalammengatasi tantangan global di sektor pangan.

 

Isnawati diundang ke Borlaug Dialogue 2024 yang berlangsung pada 29-31 Oktober di Des Moines, Iowa, Amerika Serikat. Kehadirannya didanai oleh World Food Forum dari FAO PBB. Menurut Isnawati, momentum tersebut juga membuka peluangnya untuk bertemu dengan tokoh dunia, akademisi, dan pengusaha di bidang pangan. Dalam pertemuan itu, Isnawati menunjukkan bagaimana kerja keras dan ketekunan dapat mengantarkan pemuda Indonesia ke panggung internasional. 

Perempuan asal Salatiga yang kini berdomisili di Kabupaten Blitar ini telah menempuh perjalanan akademik yang panjang sebelum sampai pada hari yang membanggakan ini. Setelah menyelesaikan pendidikan master di Wageningen University and Research, Belanda, di bidang Ekonomi, Isnawati kini tengah menjalani studi gabungan PhD di bidang Ekonomi di Sapienza University of Rome dan Kesehatan Masyarakat di Leiden University Medical Center. Penelitiannya berfokus pada isu keamanan pangan dan malnutrisi, dengan tujuan jangka panjang meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui ketahanan pangan.

Di samping itu, Isnawati mendirikan ROTASI Institute, sebuah lembaga riset independen yang berfokus pada pemberdayaan pemuda dan masyarakat pedesaan. Bersama suaminya, Muhammad Syamsu Rizaludin, seorang peneliti mikrobiologi dan pertanian berkelanjutan, Isnawati berkomitmen mendorong kolaborasi lintas disiplin untuk membangun sistem pangan berkelanjutan. 

“Penghargaan ini bukan untuk saya seorang, tapi untuk semua anak muda di dunia bahwa kalian itu berdampak dan penting.Kita semua memiliki cara kontribusi masing-masing yang layak didengar dan diapresiasi. Mari melangkah bersama,” ujar pengurus LTN PCINU Belanda ini. 

Isnawati hidayah mendapat penghargaan top food agri pioneer

Selain melalui ROTASI Institute, Isnawati juga aktif dalam Forum Pangan Dunia di bawah naungan FAO dan terlibat dalam berbagai forum internasional. Salah satu kiprahnya adalahberbicara di FAO PBB mengenai peran penting peneliti perempuan muda dalam ketahananpangan. Selain itu, Isnawati juga bekerja sama dengan akademisi terkemuka, seperti Prof. Imam Mukhlis dari Universitas Negeri Malang, yang mendukung upayanya dalammemperkuat ketahanan pangan di Indonesia.

 

Isnawati berharap supaya ke depannya, peran pemuda dapat semakin diakui dalammembentuk sistem pangan yang lebih baik. “Setiap pemuda di dunia dapat berkontribusidengan cara inovatifnya masing-masing,” tambahnya

Melalui penghargaan ini, Isnawati Hidayah membawa harapan besar supaya suara dan dedikasi anak muda Indonesia bisa berdampak pada dunia, ia juga ingin menjadikan dirinyasebagai simbol bahwa inovasi dan kerja keras adalah kunci untuk masa depan yang lebihbaik.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *