Membaca Surah-Surah Pendek
6. Surah Iqra’ (96).
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ⦵ٱقْرَأْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ⦵خَلَقَ ٱلْإِنسَٰنَ مِنْ عَلَقٍ⦵
Bacalah wahai Muhammad! Dengan memulainya dengan menyebut asma Tuhanmu. Pemeliharamu Yang telah menciptakan seluruh makhluk. Dan yang telah menciptakan manusia dari darah kental yang berasal dari mani seorang laki-laki dan (sel telur) perempuan. Maksudnya adalah ucapkanlah: بِسْمِ ٱللَّهِkemudian bacalah al-Quran!
ٱقْرَأْ وَرَبُّكَ ٱلْأَكْرَمُ⦵ٱلَّذِى عَلَّمَ بِٱلْقَلَمِ⦵عَلَّمَ ٱلْإِنسَٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ⦵
Bacalah wahai Muhammad! Adapun Tuhan pemeliharamu itu memiliki sifat Maha Lebih Penyayang. Tidak ada satu makhluk pun yang menyamai sifat kasih-sayang Allah subḥānahū wa ta‘ālā. Sifat Tuhan-mu adalah Dzat Yang telah mengajarkan manusia ilmu tulis. Manusia pertama yang dididik ilmu tulis adalah tuan kita Nabi Idris ‘alaihis salām. Dan sifat Tuhanmu juga adalah Dzat Yang telah mengajar seluruh manusia ilmu yang tidak mereka tahu sebelumnya, hingga Allah subḥānahū wa ta‘ālā mengajarkannya. Ayat iqra’ hingga mā lam ya’lam adalah awal permulaan turunnya al-Quran. Oleh sebab itu harus berhenti (waqaf) di mā lam ya’lam.
كَلَّآ إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَيَطْغَىٰٓ⦵أَن رَّءَاهُ ٱسْتَغْنَىٰٓ⦵
Sungguh benar dan pasti bahwa orang-orang kafir selalu bertingkah-laku melampaui batas (lacut). Yaitu ketika dirinya merasa sudah kaya harta. Ayat ini asal muasalnya turun menyangkut Abu Jahal.
إِنَّ إِلَىٰ رَبِّكَ ٱلرُّجْعَىٰٓ⦵أَرَءَيْتَ ٱلَّذِى يَنْهَىٰ⦵عَبْدًا إِذَا صَلَّىٰٓ⦵
Sesungguhnya kalian semua, wahai manusia, sungguh kalian akan kembali kepada Tuhanmu. Kalian menjadi mati lalu dihidupkan kembali. Kemudian kalian akan dibalas sesuai seluruh keburukan amalmu. Oleh sebab itu, janganlah berbuat dosa, bertindak sewenang-wenang karena kamu kaya harta, jangan! Karena kamu pasti mati. Tidak tahukah kamu, wahai Muhammad, tentang kesewenang-wenangan manusia hingga berani melarang hamba-Ku ketika shalat? Itulah Abu Jahal yang mencegah dan menghalang-halangi Tuan Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wasallam ketika shalat. Maka kamu semua patut heran ketika mengetahui “hamba” dalam ayat ini adalah Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wasallam. Adapun orang yang menghalangi adalah Abu Jahal.
أَرَءَيْتَ إِن كَانَ عَلَى ٱلْهُدَىٰٓ⦵أَوْ أَمَرَ بِٱلتَّقْوَىٰٓ⦵أَرَءَيْتَ إِن كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰٓ⦵
Bagaimanakah pendapatmu wahai orang yang diajak bicara, bila orang yang dilarang shalat itu justru berada di jalan petunjuk (al-Hudā)? Atau orang yang dihalangi shalat itu adalah orang yang memerintahkan taat kepada Tuhan (taqwā)? Benar atau tidak tindakan pencegahan itu? Tidak!
Dan bagaimana pendapatmu wahai orang yang diajak bicara, tentang orang yang telah mendustakan Nabi shallallāhu ‘alaihi wasallam dan orang yang telah berpaling dari iman? Apakah kamu duga Allah subḥānahū wa ta‘ālā tidak mengetahui keadaan orang yang melarang dan orang yang dilarang? Dia pasti tahu!
أَلَمْ يَعْلَم بِأَنَّ ٱللَّهَ يَرَىٰ⦵
Apakah orang yang diajak bicara tidak tahu bahwa sesungguhnya Allah subḥānahū wa ta‘ālā telah mengetahui bahwa sesungguhnya orang yang dicegah shalat benar-benar di jalan yang penuh petunjuk dan dia memerintahkan taqwa. Dan Allah subḥānahū wa ta‘ālā juga tahu bahwa orang yang melarang itu adalah orang yang mendustakan Nabi shallallāhu ‘alaihi wasallam dan berpaling dari iman. Apakah kamu kira hal itu tidak akan dibalas? Pasti hal itu akan dibalas!
كَلَّا لَئِن لَّمْ يَنتَهِ لَنَسْفَعًۢا بِٱلنَّاصِيَةِ⦵نَاصِيَةٍ كَٰذِبَةٍ خَاطِئَةٍ⦵
Oleh sebab itu, janganlah berbuat demikian! Dan sungguh bila kalian semua tidak berhenti dari kekufuranmu ini, maka akan Aku (Allah subḥānahū wa ta‘ālā) gelandang melalui ujung ubun-ubun kalian! Aku akan gelandang menuju neraka jahanam. Yaitu ubun-ubun orang yang telah mendustakan dan terus-menerus berbuat dosa. Maksudnya seluruh tubuh orang-orang kafir akan dimasukkan ke dalam neraka dengan cara diseret melalui ubun-ubunnya.
فَلْيَدْعُ نَادِيَهُۥ⦵
Silahkan Abu Jahal memanggil seluruh komplotannya berulang kali. Dia berkata kepada Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wasallam ketika beliau shallallāhu ‘alaihi wasallam membentak Abu Jahal, “ Hei Muhammad! Apakah kamu tidak mengenalku? Tidak ada seorang pun di bumi Mekkah yang memiliki pendukung sepertiku. Demi Allah jika kamu berani membentak-bentakku lagi, maka sungguh aku akan penuhi kota Mekkah ini dengan kuda-kuda muda dan pemuda-pemuda untuk memerangimu hei Muhammad!”
Jika Abu Jahal memanggil bala tentaranya itu, maka Aku (Allah subḥānahū wa ta‘ālā) akan datangkan malaikan Zabaniyah yang kuat-kuat dan keras perangai untuk menghancurkan Abu Jahal.
Tuan Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila Abu Jahal jadi memanggil bala tentaranya, maka pasti malaikat Zabaniyah akan datang dan menggelandang Abu Jahal dengan cepat dan itu dilihat oleh banyak manusia. Oleh sebab itu, Abu Jahal tidak jadi memanggil mereka, maka malaikat Zabaniyah pun tidak jadi datang.”
كَلَّا لَا تُطِعْهُ وَٱسْجُدْ وَٱقْتَرِب⦵
Jangan kau turuti perintah Abu Jahal itu, wahai Muhammad? Yaitu perintah agar kau meninggalkan salat. Tetaplah salat kamu karena Allah subḥānahū wa ta‘ālā, wahai Muhammad! Dan bersujudlah dan mendekatlah kepada Allah subḥānahū wa ta‘ālādengan melakukan berbagai ketaatan karena Allah subḥānahū wa ta‘ālā! Disunnahkan bersujud bagi siapa saja setiap kali membaca akhir surah ini.
Bersambung…